Abstract:
Penyempitan jalan adalah suatu bagian jalan dengan kapasitas arus lalu lintas
yang lebih kecil dari pada kondisi jalan pada bagian jalan sebelumnya. Pengaruh
penyempitan jalan ini tidak berarti sama sekali apabila arus lalu lintas (demand)
lebih kecil dari pada daya tampung atau kapasitas jalan (supply) pada daerah
penyempitan sehingga arus lalu lintas dapat terlewatkan dengan mudah tanpa ada
hambatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara arus
(flow), kecepatan (speed), dan kerapatan (density), dan juga mengetahui nilai arus
dan kerapatan maksimum pada ruas jalan normal dan ruas jalan yang mengalami
penyempitan jalan. Untuk mengetahui nilai-nilai tersebut digunakan 2 (dua)
metode pendekatan yaitu metode greenshields dan metode greenberg. Pada
kondisi jalan normal kepadatan lalu lintas lebih kecil dibandingkan pada saat
kondisi jalan menyempit, dan sebaliknya kecepatan pada kondisi jalan normal
lebih besar dari pada kondisi jalan menyempit, hal ini disebabkan karena
perbedaan dari kondisi geometri jalan yang mengalami pengurangan lebar badan
jalan saat memasuki jembatan. Dari hasil perhitungan analisa data yang dilakukan
pada kedua metode, diperoleh nilai regresi untuk koefisien determinasi (periode
I) pada segmen jalan menyempit untuk metode greenshields r
2
= 0,764 dan
metode greenberg r
2
= 0,636. Maka dari hasil perhitungan nilai koefisien
determinasi yang diperoleh tersebut dapat ditentukan bahwa perhitungan dengan
metode greenshields lebih baik dari pada metode greenberg karena nilai r2
yang
dihasilkan metode greenshields lebih besar dari pada metode greenberg.