Abstract:
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh adanya pelepasan
energi regangan elastis batuan pada litosfir. Semakin besar energi yang dilepas
semakin kuat gempa yang terjadi. Indonesia khususnya Kota Banda Aceh
merupakan wilayah yang rawan gempa, sehingga bangunan bertingkat dapat
mengalami kehancuran baik dalam kategori ringan, kecil, sedang, parah bahkan
hancur total. Bangunan mengalami kehancuran karena jenis gempa yang bisa saja
terjadi secara ringan, sedang maupun besar dan terjadi secara berulang. Untuk
bangunan yang bila mengalami gempa berulang, tentunya kehancuran struktur
akan semakin tinggi. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan struktur beton
bertulang dengan sistem yang tahan terhadap gempa berulang. Dalam tugas akhir
ini terdapat 4 model struktur dengan jumlah lantai yang berbeda dan sistem
struktur yang sama yaitu SRPMK. Semua input beban, dan spesifikasi material
adalah sama dan dimensi struktur masing-masing berbeda. Untuk gedung yang
pertama memiliki tinggi 18 m (5 lantai), yang kedua memiliki tinggi 35,5 m (10
lantai), yang ketiga memiliki tinggi 53 m (15 lantai), dan yang keempat memiliki
tinggi 70,5 m (20 lantai). Analissis yang digunakan adalah Respon Spektrum
sebagai tahap desain dan dan Nonlinear sebagai tahap evaluasi, dengan alat bantu
software Program Analisa Struktur, dan RUAUMOKO2D versi 04. Berdasarkan
hasil analisis dari keempat model gedung, didapat simpangan antar tingkat
maksimum pada model satu sebesar 113,5 m, model 2 sebesar 24622,9 m, model
3 sebesar 411,6 m, dan pada model 4 sebesar 227,7 m. Dari hasil analisis yang
dilakukan menunjukkan bahwa keempat model memiliki nilai simpangan antar
tingkat melebihi batas izin dan memberikan efek kehancuran yang sangat
parah/runtuh pada struktur bangunan dan tidak bisa diperbaiki.