Abstract:
Struktur dengan bentang besar kian populer di kota-kota maju di Indonesia, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya perencanaan konstruksi yang memiliki fungsi
komplek, misalnya bangunan yang difungsikan sebagai hotel/hunian, namun
difungsikan pula sebagai ruang pertemuan, gedung bioskop dan lain sebagainya
yang memungkinkan penggunaan balok dengan bentang besar pada struktur
tersebut. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan perencanaan yang teliti
guna mengurangi kemungkinan keruntuhan bangunan akibat gempa yang terjadi
mengingat Indonesia merupakan Negara yang rawan terhadap bencana gempa.
Pada penelitian ini terdapat 4 pemodelan struktur yaitu struktur yang
menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK), struktur
dengan dual system (kombinasi SRPMK dan dinding geser arah x), struktur
dengan dual system (kombinasi SRPMK dan dinding geser arah y) dan struktur
dengan dual system (kombinasi SRPMK dan dinding geser pada kedua arah).
Struktur terdiri dari 10 lantai dengan ketinggian 36,5 m. Input pembebanan dan
dimensi struktur pada semua pemodelan adalah sama. Analisis yang digunakan
pada penelitian ini adalah analisis respon spektrum berdasarkan SNI 1726:2012.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh nilai momen rata-rata
pada balok bentang 12 meter pada Model 1 sebesar 467,67 kN.m, Model 2 sebesar
440,23 kN.m, Model 3 sebesar 607,86 kN.m dan Model 4 sebesar 451,62 kN.m