Abstract:
Para perencana umumnya mendesain suatu gedung bertingkat hanya
menggunakan beban hidup yang seragam saja sebagaimana difungsikannya
gedung tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya, terdapat gedung-gedung yang
memiliki bermacam-macam fungsi pada setiap lantainya.Suatu struktur gedung
yang memiliki massa berbeda pada setiap lantainya akan memiliki
simpanganyang relatif besar.Salah satu cara untuk mengurangi simpangan yang
terjadi adalah dengan menggunakan sistem ganda.Sistem outrigger dan belt-truss
merupakan salah satu subsistem yang digunakan untuk sistem ganda yang dapat
menahan beban lateral untuk bangunan bertingkat tinggi.Pada tugas akhir ini
direncanakan beberapa model gedung dengan Sistem Rangka PemikulMomen
Khusus (SRPMK) dan sistem ganda, SRPMK dengan outrigger dan belt-truss.
Masing-masing dari model dengan sistem tersebut dibagi menjadi dua, yakni
struktur gedung yang memiliki beban hidup seragam dan struktur gedung yang
memiliki beban hidup berbeda. Model-model tersebut merupakan struktur gedung
beraturan yang memiliki ketinggian yang sama, yaitu 35,5 meter (10 lantai) dan
akan ditinjau terhadap beban gempa.Analisa beban gempa yang digunakan pada
tugas akhir ini adalah analisa respon spektrum berdasarkan SNI
1726:2012.Berdasarkan hasil analisa, didapat berat struktur untuk Model 1
sebesar4152851kg, Model 2 sebesar 5077064,21 kg, Model 3 sebesar 4211670,35
kg dan Model 4 sebesar 5135883,51 kg.Dari perbandingan antara model-model
yang menggunakan beban hidup seragam dengan model-model yang
menggunakan beban hidup tidak seragam, dapat disimpulkan bahwa pengaruh
dari penggunaan beban hidup yang tidak seragam di setiap lantai sangat
mempengaruhi berat struktur secara drastis. Hal ini membuat simpangan semakin
besar.Akan tetapi dengan digunakannya sistem outrigger dan belt-truss dapat
mengurangi simpangan yang terjadi sekitar 40 mm sampai dengan 50 mm