Abstract:
Jembatan sebagai suatu struktur yang mampu menghubungkan wilayah yang
terpisah dan tidak dapat dilalui serta memiliki peranan penting dalam memperluas
pencapaian wilayah untuk perkembangan suatu negara. Indonesia sebagai negeri
kepulauan memiliki banyak wilayah yang sulit dijangkau transportasi, sehingga
dibutuhkan fasilitas untuk menghubungkan antar pulau. Kestabilan struktur
jembatan merupakan hal vital yang harus direncanakan, sebab jika terjadi
kerusakan bisa menimbulkan kerugian secara signifikan. Pada perencanaan
struktur jembatan, analisis pembebanan sangat berpengaruh terhadap perilaku
struktur, semakin besar beban yang dipikul oleh elemen lentur pada jembatan,
maka semakin besar pula terjadinya defleksi pada balok. Bila terjadi deformasi
yang melebihi kekuatan minimum suatu balok, besar kemungkinan akan
terjadinya kegagalan struktur. Maka dari itu untuk memperbesar kekakuan
diperlukan sistem penahan deformasi seperti balok pelengkung tiga sendi dalam
menahan terjadinya lendutan, memanfaatkan kemampuan struktur ini untuk
mereduksi gaya sebagai reaksi terhadap aksi yang bekerja. Studi dilakukan
dengan melihat pengaruh sudut balok lengkung untuk 47˚, 41˚, dan 33˚, dimana
hasil analisa menunjukkan pertambahan nilai lendutan seiring penurunan sudut
sebesar 0,0131 m, 0,0149 m, da n 0,0184 m