Abstract:
Limbah keramik lantai adalah salah satu contoh limbah yang dihasilkan dari
pabrik keramik atau hasil pekerjaan renovasi bangunan yang bila tidak
dimanfaatkan dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif. Dalam penelitian
ini, limbah keramik lantai yang dijadikan serbuk akan digunakan sebagai bahan
pengisi agregat halus dalam campuran beton. Penelitian ini menggunakan
standarisasi SNI 03-2834-2000 sebagai metode dalam perencanaan campuran (mix
design). Persentase serbuk keramik dibuat bervariasi sebesar 13%, 18%, 23% dari
volume agregat halus. Digunakan benda uji silinder tinggi 300 mm dan diameter
150 mm untuk uji kuat tekan dan serapan air. Semua pengujian dilakukan pada
umur beton 7 hari dan 28 hari. Beton dengan campuran serbuk keramik
memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dan serapan air yang lebih besar dibanding
beton normal. Beton mengalami kenaikan kuat tekan dan serapan air sesuai
dengan penambahan variasi serbuk keramik. Hasil kuat tekan dan serapan air
terbesar yaitu pada campuran serbuk keramik 23%, dengan kuat tekan sebesar
52,69 MPa untuk umur beton 7 hari dan 53,67 MPa untuk umur 28 hari serta hasil
serapan air sebesar 2,53% untuk umur beton 7 hari dan 2,38% untuk umur 28 hari.
Beton normal didapat kuat tekan 44,43 MPa untuk umur 7 hari dan 45,49 MPa
untuk umur 28 hari, beton normal didapat serapan air 1,26% untuk umur 7 hari
dan 1,17% untuk umur 28 hari. Berdasarkan hasil tersebut, diambil kesimpulan
bahwa penggunaan serbuk keramik berpengaruh terhadap kuat tekan beton dan
serapan air.