Abstract:
Cek Toko Sebelah merupakan film komedi indonesia yang menceritakan
tentang relitas etnis tionghoa dimana saat anak beranjak dewasa dan sudah
berkarir pada akhir nya harus mengurus toko atau usaha keluarganya. Film
merupakan salah satu bentuk penyampaian pesan yang efektif yang dapat dengan
mudah diserap dan diterima oleh masyarakat. Film cek toko sebelah ini berkisah
tentang sebuah drama keluarga dengan warisan berupa sebuah toko sembako yang
akan diserahkan kepada salah satu anaknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan analisis semiotik Charles Sanders Pierce yaitu melihat tanda
representamen (ikon,indeks, dan simbol), object dan interpretant. Dari tandatanda ini akan menghasilkan makna yang terkandung dalam film tersebut. Adapun
sumber data yang digunakan adalah soft copy film cek toko sebelah dan bukubuku serta data yang membahas mengenai film.
Motivasi dalam film cek toko sebelah dapat dilihat melalui tanda seperti
dialog maupun penampilan pada gambar yang berada dalam film tersebut. Hasil
dari penelitian ini atau kesimpulan pada skripsi ini adalah seperti yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow bahwa motivasi dapat didukung oleh adanya
kebutuhan sosial, beinteraksi antar sesama manusia agar dapat di terima dalam
kelompok kerja maupun keluarga. Namun kebutuhan sosial tidak akan tercapai
tanpa adanya kebutuhan akan harga diri, dimana setiap orang harus menghormati
agar di hormati dan menghargai agar dihargai. Setelah hal ini tercapai maka
memerlukan adanya kebutuhan hubungan yaitu hubungan antarpribadi yang
ramah dan akrab untuk dapat menjaga sikap saling menghargai di kehidupan
bersosial dan pada akhir nya akan memiliki kebutuhan pencapaian dimana setiap
orang ingin berprestasi, mengungguli karena hasil kerja keras yang ia lakukan.