Abstract:
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif
perusahaan memanfatkan investasi dan sumber daya ekonomi yang ada untuk
mencapai suatu keuntungan. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan
utnuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Kinerja
keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efesiensi dan
efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kinerja keuangan perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015
dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Dan untuk
menganalisis apa saja yang menyebabkan kinerja keuangan mengalami penurunan
ditinjau dari return on assets, return on equity dan earning per share pada rasio
profitabilitas serta debt to equity ratio, debt to assets ratio dan time interest
earned.
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yakni
penelitian yang hanya mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, dan
menafsirkan sehingga dapat memenuhi gambaran yang jelas mengenai masalah
yang di teliti. Dan dengan adanya data-data laporan keuangan berupa ikhtisar
keuangan sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas untuk peneliti
menganalisis serta membandingkan dengan teori yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan Kinerja Keuangan pada Perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditinjau dari return on
assets, return on equity dan earning per share secara kesuluruhan mengalami
penurunan, ini dikarenaka perusahaan belum mampu mengoptimalkan pendapatan
serta ekuitas perusahaan, sehingga hutang membiayai aktiva perusahaan.
Kemudian debt to equity ratio, debt to assets ratio dan time interest earned secara
keseluruhan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan perusahaan tidak mampu
mebayar kewajiban perusahaan dan menambah beban bagi perusahaan itu sendiri.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja keuangan dapat dikatakan
tidak baik, ini dikarenakan pada rasio profitabiliras perusahaan terus mengalami
penurunan begitu juga pada rasio solvabilitas perusahaan.