Abstract:
Bentrok di Medan antara pengemudi becak versus Gojek menjadi cambuk
bagi negara bahwa negara dalam mengurusi aktivitas sosial-ekonomi rakyatnya
berdampak pada saling bunuh antar anak bangsa yang sama sama mencari peng
hidupan akibat perut sejengkal sesama anak bangsa harus saling baku hantam
padahal tidak seharusnya mereka baku hantam dikarenakan perebutan lahan
penghidupan.
Karena berebut hidup sampai mengeluarkan darah bukanlah karakter masyarakat
Indonesia .Berebut penghidupan sampai menghalalkan darah sesama manusia
merupakan cara berpikir barat dalam perspektif individualisme. Kita Indonesia,
punya kearifan lokal dalam bingkai budaya ketimuran yang mengedepankan rasa
belas kasih, kasih sayang dan saling menghormati satu sama lain.
Adapun perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
Bagaimana Komunikasi Humas Go-Jek Online Dalam Menangani Konflik
Dengan Pengemudi Becak Motor Di Medan
Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif Penelitian ini merupakan
penulisan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas pemikiran pada masa sekarang.
Dimana metode ini menggambarkan keadaann subjek atau objek penelitian
pada saat sekarang berdasrakan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Seyogyanya, bentrokan ini mampu diredam oleh negara dalam hal ini
Pemko Medan. Sebagai organisasi sosial yang dimandatkan mengurusi platform
sosial-ekonomi masyarakat, seharusnya insiden ini tidak terjadi. Kehadiran Pemko
Medan sangat disayangkan „telat‟, anak bangsa terlanjur bertengkar, akibat urusan
perut yang berbalut kemelut berlarut-larut.