Abstract:
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia. Komunikasi guru dan murid memiliki peranan penting untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang baik dan efektif. Komunikasi antara guru dengan
peserta didik yang normal dalam proses pembelajaran sudah biasa dilakukan akan
tetapi bagaimana dengan komunikasi antara guru dengan murid yang mengalami
gangguan pendengaran (Tuna Rungu) dalam proses pembelajaran. Sekolah Luar
Biasa-B Karya Murni Medan merupakan sekolah yang peserta didiknya
mengalami gangguan pendengaran. SLB-B Karya Murni Medan tetap
menggunakan sistem pembelajaran yang serupa dengan sekolah normal tetapi
tentunya menggunakan sistem pengajaran yang berbeda.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini tentunya mengguankan teori
Komunikasi sebagai Grand Theory, dan teori lainnya sebagai pendukung dari
penelitian ini, seperti teori tunarungu, bahasa isyarat, pola komunikasi guru dan
murid tunarungu.
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber
tertulis mengenai pokok permasalahan yang akan dikaji. Teknik pengumpulan
data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pola
komunikasi yang dipergunakan oleh para guru untuk berkomunikasi dengan siswa
adalah menggunakan komunikasi interpersonal (komunikasi antar pribadi) dan
komunikasi kelompok. Komunikasi interpersonal dengan pola komunikasi
kelompok sebagai interaksi yang diterapkan di sekolah tersebut berjalan efektif
dalam proses belajar mengajar. Sistem mengajar yang menggunakan alat bantu
seperti gambar-gambar dan film serta balon percakapan.