Abstract:
Pengertian ini bermaksud mengakaji lebih jauh tentang pembaharuan pendidikan
yang dilakukan oleh Haji Sulong. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: Apa
melatarbelakangi Haji Sulong melakukan pembaharuan pendidikan Islam di Patani?. Dan
Bagaimana konsep pembaharuan pemikiran pendidikan Islam Haji Sulong di Patani?
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yang bersifat
kualitatif. Sumber datanya terdiri dari data primer dan data sekunder. Namun , dikarenakan
karya-karya Haji Sulong tersebut sulit ditemukan, dan juga telah dilarang peredarannya.
Maka dalam skripsi ini, penulis menggunakan data dari penulis lain sebagai sumber primer.
Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, teknik pengumpulan
data dilakukan melalui studi perpustakaan dan dokumentasi, yaitu mempelajari buku-buku
dan bahan-bahan tertulis. Setelah terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan teknik
qualitative content analysis (analisis isi), yaitu teknik yang digunakan untuk menarik
kesempulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif
dan sistematis.
Jenis penelitian menunjukkan bahwa konsep yang diperjuangkan oleh Haji Sulong
dalam pembaharuan pendidikan Islam di Patani adalah dengan mengembangkan sistem
pendidikan Pondok menjadi sistem pendidikan madrasah. Pembaharuan tersebut
diwujudkannya dengan menggagas pendirian Madrasah al-Ma’arif al-Wathoniyah, sekolah
agama pertama di Patani. Madrasah ini memiliki tiga tingkatan pendidikan, yaitu ibtidaiyah,
mutawassithah, dan tsanawiyah. Selain mempelajari kitab-kitab kuning, di madrasah ini juga
diajarkan mata pelajaran umum, seperti matematika, bahasa Thai dan lain-lain. Sistem
belajar klasikal diperkenalkan dan setiap sebelum masuk kelas, para siswa terlebih dahulu
berbaris di lapangan untuk berdoa dan menyanyikan syair-syair Islam tentang rukun Islam,
rukun iman dan lain-lain. Sistem pembelajaran agamanya masih mengutamakan sistem
talaqi (yaitu belajar ilmu agama secara langsung kepada guru yang bersangkutan) dan
sistem turats (belajar ilmu agama dengan menggunakan kitab-kitab yang tersedia di
madrasah) dan qudwah (yaitu teladan bagi pelajar-pelajar, disamping sebagai penasehat
dan pembimbing pelajar tersebut sepanjang masa). Karena itu, madrasah tersebut menjadi
istimewa pada masanya.