Abstract:
Self-regulation digambarkan sebagai siklus karena feedback dari tingkah laku
sebelumnya digunakan untuk membuat penyesuaian dalam usahanya saat ini.
Penyesuaian seperti itu diperlukan karena faktor-faktor personal, tingkah laku, dan
lingkungan secara konstan berubah selama proses belajar dan berprilaku. Faktorfaktor
tersebut
juga
harus
diobservasi
dengan
feedback yang mengarah pada
dirinya. Konsep Self-regulation yang digunakan dalam proses belajar lebih
dikenal dengan istilah Self-Regulated Learning (pengaturan diri dalam belajar)
mencakup kemampuan strategi kognitif, belajar teknik pembelajaran, dan belajar
sepanjang masa. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Schunk dan
Zimmerman, yang mengkategorikan Self-regulated learning sebagai dasar
kesuksesan belajar, problem solving, transfer belajar, dan kesuksesan akademis
secara umum. Self-regulated learning menyangkut penerapan dari model umum
regulasi dan Self-regulation dalam proses belajar pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 07 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Adapun subjek dalam peneltian terdiri dari kelas
VIII-A dan objeknya berjumlah 3 siswa Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan menggunakan Observasi, dan wawancara. Adapun Teknik
Analisis data pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan selama penelitian berlangsung, maka dari hasil
analisis data yang menggunakan obeservasi dan wawancara dapat mengatasi
permasalahan Self-regulation. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
dengan mengurangi permasalahan siswa dengan self-regulation dalam proses
belajar siswa menngunakan bidang bimbingan belajar melalui layanan informasi
dilakukan oleh peneliti sudah berjalan dengan optimal dan meningkat 55-75% hal
ini terbukti dengan observasi yg dilakukan oleh peneliti dan dapat dilihat dari
perilaku perubahan siswa tersebut didalam kelas maupun diluar kelas yaitu tidak
mengganggu temannya lagi saat belajar di kelas, siswa tidak kesulitan lagi
mengerjakan tugas dan siswa menemukan cara belajar yang lebih baik. Perubahan
tersebut setelah mendapat layanan informasi dalam upaya pencapaian sasaran
dilakukan bersama antara konseli dan konselor. Dengan demikian bimbingan dan
konseling sangat berperan