Abstract:
Otaku Cosplay merupakan seseorang yang memiliki obsesi terhadap seni
penampilan dengan mengenakan kostum dan aksesoris yang meniru tokoh serta
karakter baik dari tokoh komik maupun kartun yang berasal dari negara Jepang.
Otaku-cosplay yang terobsesi menjadi seorang cosplayer berhubungan erat
dengan bagaimana konsep dirinya terbentuk. Dalam melakukan kegiatan cosplay
tidak jarang para cosplayer menghilangkan karakter asli dirinya dan digantikan
dengan karakter tokoh yang mereka perankan. Terkait hal tersebut, penulis tertarik
untuk meneliti bagaimana konsep diri Otaku Cosplay di Kalangan Komunitas
Cosplayer Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mind, self, dan
society dalam membangun konsep diri Cosplayer di Medan. Penulis menggunakan
teori interaksionisme simbolik milik George Herbert Mead serta menggunakan
metode metode penelitian deskriptif kualitatif dimana data diperoleh dengan
menggunakan metode wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri Otaku Cosplay
memiliki konsep diri positif dimana sang pelaku Otaku Cosplay dapat
mengembangkan potensi diri yang mereka miliki dengan bercosplay tetapi juga
memiliki konsep diri yang negatif dimana Otaku Cosplay tidak terlalu terbuka dan
kurangnya komunikasi antara significant other atau pun terhadap masyarakat.
Reference group cendurung tidak merubah cara berkomunikasi para otaku cosplay
yang tertutup dan kurangnya komunikasi mereka