Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan dan pengembangan
karir terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Railink di Medan. Pelatihan
adalah suatu kegiatan yang diberikan perusahaan untuk karyawan dengan tujuan
dapat menambah pengetahuan karyawan dalam bekerja. Pengembangan karir
adalah keadaan dimana karyawan mendapat tempat yang lebih tinggi posisinya
pada suatu organisasi tempat karyawan tersebut bekerja. Sedangkan Kepuasan
kerja karyawan adalah tingkat perasaan yang dimiliki karyawan dalam bekerja.
Populasi berjumlah 77 orang karyawan. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuisioner dengan metode kuantitatif asosiatif. Dari hasil analisa data diketahui
hasil dari uji t untuk variabel pelatihan didapatkan hasil t tabel untuk df = 75 dengan
tingkat kesalahan 0,05 atau 5% adalah 1,991 sedangkan thitung yang didapat dari
penelitian ini menunjukkan nilai 5,009. Karena thitung> ttabel = 5,009 > 1,991
maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Berbeda dengan hasil analisa data
diketahui hasil dari uji t untuk variabel pengembangan karir didapatkan thitung<
ttabel = 0,124 < 1,991 maka Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya, pengembangan
karir tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan. Dan hasil penghitungan uji Determinasi diperoleh angka R2(R Square)
sebesar 0,602 atau 60,2%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh
variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 60,2% sedangkan
sisanya sebesar (100-60,2% = 39,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.