Abstract:
Serat selulosa merupakan jenis fiber organik disamping itu terdapat juga fiber anorganik seperti asbes, dan gelas. Selulosa adalah serat yang berbentuk pita (ribbon type) dan penampangnya datar. Pada bagian seratnya mudah patah dan sobek yang dapat menambah luas permukaan yang membutuhkan jumlah aspal
yang lebih banyak dalam campuran, sehingga kadar aspal yang dipakai dapat efektif mengikat dan menyelimuti agregat serta memberikan lapisan film aspal yang cukup tebal. Sebagai bahan tambah di dalam campuran Split Mastic Asphalt (SMA) adalah serat serabut kelapa dengan kadar berkisar antara 0,1% - 0,5%. Tulisan ini mencoba meneliti limbah padat berupa serat serabut kelapa yang berasal dari sisa tempurung kelapa, berupa seratnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penambah dalam campuran aspal karena jumlahnya yang sangat banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai
karakteristik Marshall pada campuran aspal dengan menggunakan serat serabut kelapa yang sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serat serabut kelapa akan mempengaruhi karakteristik campuran aspal. Dari data Marshall Test yang didapatkan diperoleh nilai tertinggi stabilitasnya sebesar 752 kg, bulk density sebesar 2,232 gr/cc, flow sebesar 2,56 mm, void mineral aggregate sebesar 17,04%, Air Voids 4,81% Sehingga dapat memenuhi persyaratan Marshall Test.