Abstract:
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu
area yang dipasang secara vertikal. Hasil penelitian sebelumya oleh Enda et al.,
2016 dan Puro, 2014 menyatakan bahwa pemanfaatan material dari berbagai
bahan limba mempunyai daya dukung yang cukup baik untuk dijadikan berbagai
kebutuhan beton ringan. Pemanfaatan beton ringan sebagai dinding cukup efektif
karena fungsi utama dinding bukan sebagai struktur utama pada suatu konstruksi.
Namun pada kenyataanya dinding juga berpengaruh terhadap gaya gaya yang
bekerja pada struktur di sekitarnya. Hal ini membuat dinding juga berpengaruh
terhadap gaya aksial dan lateral. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
perilaku dinding polos beton ringan akibat beban aksial dan lateral dengan
menggunakan pemodelan metode elemen hingga. Ruang lingkup daya dukung
beton ringan yang digunakan diambil dari tinjauan literature hasil penelitian
sebelumnya. Dinding panel dimodelkan sebagai elemen solid 3D. Kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah informasi tegangan akibat beban
yang bekerja dan deformasi yang terjadi pada dinding, yaitu untuk mengetahui
kemngkinan lokasi kerusakan pada dinding panel. Hasil simulasi diketahui bahwa
saat beban sebesar 1000 N akan terjadi deformasi maksimum sebesar 0,002 mm
pada dinding beton ringan Enda dkk dan 0,16 mm pada dinding beton ringan
Sarjono puro, dan mengalami stress sebesar 0,084 Mpa di kedua dinding beton
ringan tersebut. Secara simulasi dinding beton ringan Enda dkk lebih kuat
dibandingkan dinding beton ringan Sarjono Puro, artinya beton dengan material
Styrofoam dengan lapisan coating lebih baik dibandingkan beton ringan dengan
material abu sekam padi dengan fly ash. Dari informasi tersebut dapat diketahui
besarnya beban kerja yang direkomendasikan mampu di tahan oleh dinding panel.