Abstract:
Setiap aktivitas atau tindakan yang dilakukan suatu perusahaan tidak
terlepas dari yang namanya risiko, risiko-risiko tersebut muncul dengan berbagai
dampak serta kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan, oleh karena itu
manajemen risiko sangat diperlukan bagi perusahaan dengan tujuan
meminimalisir setiap risiko yang ada, termasuk PT.PLN Area Binjai dalam
menangani Segala aktivitasnya, terlebih yang berkaitan dengan pelanggan atau
konsumen. Salah satu yang berkaitan dengan pelanggan adalah tidak lepas dari
yang namanya tunggakan pelanggan, berdasarkan rumusan masalah penelitian
tunggakan PAL (Piutang Aliran Listrik) terus meningkat namun tidak mencapai
target (over target).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa tunggakan PAL
(Piutang Aliran Listrik) terus meningkat namun tidak mencapai target (over
target), dan menganalisis bagaimana manajemen risiko pada PT. PLN Area Binjai
bagian pelayanan pelanggan Fungsi penagihan piutang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif,
dengan teknik analisis data deskriptif Skema Pemeringkatan risiko yaitu metode
penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya
kemudian data-data tersebut dikaji dan dianalisis untuk dapat memberikan
gambaran mengenai masalah yang ada, dan kesimpulan. Pengumpulan data primer
menggukan wawancara dan observasi langsung terhadap pihak terkait, data
sekunder berupa berupa bukti catatan atau laporan historis tunggakan PAL yang
telah tersusun dalam arsip perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya tunggakan PAL yang
terus meningkat dan tidak sesuai target disebabkan dari kurangnya kesadaran dari
masyarakat untuk membayar hutangnya hal ini termasuk kedalam (uncontrollable
risk ) bagi perusahaan, terlebih lagi jumlah pelanggan yang terus secara pesat
meningkat sementara jumlah pegawai terbatas, kemudian Manajemen risiko pada
dilakukan dengan mengidentifikasi risiko,risiko pengukuran
risiko, serta perlakuan atas risiko tersebut, dengan adanya manajemen risiko yang
baik diharapkan akan dapat meminimalisir terjadinya risiko pada penagihan
piutang