Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT.
Asuransi Jiwasraya Medan. Dengan penggunaan Analisis Rasio Keuangan selama
periode tahun 2007 sampai 2016. Rasio Keuangan yang digunakan yaitu Rasio
Profitabilitas dan Rasio solvabilitas pada tahun 2007 sampai dengan 2016 pada
PT. Asuransi Jiwasraya Medan. jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriftip, yaitu dengan mengadakan kegiatan pengumpulan
data dan analisis data dengan tujuan untuk membuat deskripsi.jenis data yang
digunakan adalah data kualitatif berupa Laporan Keuangan (Neraca dan Laba
rugi) sumber data yang digunakan adalah berupa data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari bagian akutansi keuangan di PT. Asuransi Jiwasraya Madan berupa
data tertulis,yaitu laporan keuangan neraca dan laba rugi, Teknik pengumpulan
data, yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik kepustakaan, teknik
analisis data yang digunakan adalah dengan analisis rasio profitabilitas dan rasio
Solvabilitas priode 2007-2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : rasio
profitabilitas periode 2007-2016. mengalami kenaikan, sudah baik Karena
asuransi mampu menghasilkan laba bersihnya. Return On Equity (ROE)
mengalami peningkatan yang cenderung meningkat rata-rata sebesar 60,41%
menunjukkan perusahaan memiliki kinerja yang baik karena perusahaan mampu
membayar kewajiban jangka panjang yang dimiliki perusahaan, Return On Asset
(ROA) mengalami peningkatan yang cenderung meningkat rata-rata sebesar
3,28% menunjukkan perusahaan memiliki kinerja yang baik karna mampu
menggunakan asset-asetnya dengan baik, sehingga mampu menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. dilihat dari rasio solvabilitas priode 2007-2016
mengalami penurunan ditiap periodenya mengalami kondisi yang kurang baik ini
di sebabkan karena modal yang dimiliki perusahaan sebagian besar dari pinjaman
yang dilakukan perusahaan. Debt to Asset Ratio (DAR) mengalami fluktuasi yang
cenderung menurun dengan rata-rat sebesar 86,45% artinya perusahaan pendanaan
dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit perusahaan untuk memperoleh
tambahan pinjaman. Debt to Equity Ratio (DER) mengalami fluktuasi yang
cenderung menurun dengan rata-rata sebesar 7,43% hal ini menunjukkan setiap
Rp 100 modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. perusahaan kurang efektif
dalam mengelola pendanaan yang disediakan kreditur.