Abstract:
Penelitian ini berjudul “Studi Pembuatan Lip Balm Menggunakan Minyak
Dari Daun Eucalyptus grandis.” Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Desi
Ardilla, M.Si. selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. Muhammad
Taufik, M.Si. selaku Anggota Komisi Pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi minyak
Eucalyptus grandis terhadap lip balm, untuk mempelajari pengaruh konsentrasi
ekstrak angkak terhadap lip balm, untuk mengkaji interaksi konsentrasi minyak
Eucalyptus grandis dengan ekstrak angkak dan untuk mengetahui kualitas produk
lip balm jika dibandingkan dengan SNI 16-4769-1998.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua
faktorial dengan dua ulangan. Faktor I adalah konsentrasi minyak Eucalyptus
grandis (E) terdiri dari 4 taraf, yaitu : E1 = 0,4%, E2 = 0,5%, E3 = 0,6%, E4 = 0,7%.
Faktor II adalah konsentrasi ekstrak angkak (A) terdiri dari 4 taraf, yaitu : A1 =
4%, A2 = 6%, A3 = 8%, A4 = 10%. Parameter yang diamati adalah uji organoleptik
warna dan oles, derajat keasaman (pH), titik lebur/leleh, dan angka lempeng total.
Hasil analisis secara statistik pada masing-masing parameter memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
Uji Organoleptik
Pada parameter organoleptik warna dan oles sediaan, perbedaan
konsentrasi minyak Eucalyptus grandis memberikan pengaruh yang berbeda tidak
nyata (tn).
Konsentrasi ekstrak angkak memberi pengaruh berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap organoleptik warna dan oles. Nilai tertinggi dari organoleptik warna terdapat pada perlakuan konsentrasi ekstrak angkak 10% (A4) yaitu 3,700
dan terendah pada konsentrasi ekstrak angkak 4% (A1) yaitu 1,663. Pada
organoleptik oles, nilai tertinggi pada konsentrasi ekstrak angkak 10% (A4) yaitu
2,888 dan nilai terendah pada konsentrasi ekstrak angkak 4% (A1) yaitu 1,738.
Interaksi antara konsentrasi minyak Eucalyptus grandis dengan
konsentrasi ekstrak angkak memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada
organoleptik warna. Nilai organoleptik warna tertinggi terdapat pada perlakuan
konsentrasi minyak Eucalyptus grandis 0,7% dan konsentrasi ekstrak angkak 10%
(E4A4) yaitu 3,800 dan organoleptik warna terendah terdapat pada perlakuan
konsentrasi minyak Eucalyptus grandis 0,5% dan konsentrasi ekstrak angkak 4%
(E2A1) yaitu 1,550.
Derajat Keasaman (pH)
Pada analisis terhadap pH, konsentrasi minyak Eucalyptus grandis
menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01), dengan pH tertinggi pada
perlakuan E1 yaitu 5,78 sedangkan terendah pada konsentrasi E4 yaitu 4,98.
Variasi konsentrasi ekstrak angkak memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter pH. Nilai pH tertinggi terdapat pada
konsentrasi ekstrak angkak 4% (A1) 5,78 dan nilai terendah pada konsentrasi
ekstrak angkak 10% (A4) 5,00.
Interaksi antara perbedaan konsentrasi minyak Eucalyptus grandis dengan
konsentrasi ekstrak angkak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada
derajat keasaman (pH). pH tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi minyak
Eucalyptus grandis 0,4% dan konsentrasi ekstrak angkak 4% (E1A1) yaitu 6,05 dan pH terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi minyak Eucalyptus grandis
0,7% dan konsentrasi ekstrak angkak 10% (E4A4) yaitu 4,65.
Titik Leleh/Lebur
Pada parameter titik leleh sediaan, perbedaan konsentrasi minyak
Eucalyptus grandis memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (tn).
Konsentrasi ekstrak angkak memberi pengaruh berbeda sangat nyata
(p<0,01) terhadap titik leleh. Nilai tertinggi dari titik leleh terdapat pada perlakuan
konsentrasi ekstrak angkak 4% (A1) yaitu 60,00°C dan terendah pada konsentrasi
ekstrak angkak 10% (A4) yaitu 56,38°C.
Angka Lempeng Total
Pada analisis terhadap angka lempeng total, konsentrasi minyak
Eucalyptus grandis menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) dengan
angka lempeng total tertinggi pada perlakuan E1 yaitu 4,88 x 102 Koloni/g
sedangkan terendah pada konsentrasi E4 yaitu 1,63 x 102 Koloni/g.
Variasi konsentrasi ekstrak angkak memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter angka lempeng total. Nilai angka lempeng total
tertinggi terdapat pada konsentrasi ekstrak angkak 4% (A1) 4,88 x 102 Koloni/g
dan nilai terendah pada konsentrasi ekstrak angkak 10% (A4) 2,13 x 102 Koloni/g.
Interaksi antara perbedaan konsentrasi minyak Eucalyptus grandis dengan
konsentrasi ekstrak angkak memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada
angka lempeng total. Angka lempeng total tertinggi terdapat pada perlakuan
konsentrasi minyak Eucalyptus grandis 0,4% dan konsentrasi ekstrak angkak 4%
(E1A1) yaitu 7,50 x 102 Koloni/g dan angka lempeng total terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi minyak Eucalyptus grandis 0,7% dan konsentrasi ekstrak
angkak 10% (E4A4) yaitu 1,00 x 102 Koloni/g.