Abstract:
Tingginya angka anak putus sekolah di kawasan pesisir menjadi tantangan serius
bagi pembangunan masyarakat, khususnya di Kelurahan Bagan Deli, Belawan.
Ketiadaan pendidikan formal menyebabkan terbatasnya pembentukan karakter
dan meningkatkan risiko munculnya permasalahan sosial seperti kenakalan remaja
dan kriminalitas. Menanggapi hal tersebut, Komunitas Pemuda Peduli Bagan Deli
(KPPBD) hadir dengan berbagai program pembinaan yang bertujuan
menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak putus sekolah. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis peran KPPBD dalam pembinaan karakter serta
mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk
memperoleh pemahaman yang mendalam terkait strategi dan dampak kegiatan
KPPBD. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan anggota
KPPBD, peserta program, dan tokoh masyarakat, serta observasi kegiatan dan
dokumentasi. Data sekunder berupa arsip kegiatan, laporan, serta foto
dokumentasi digunakan sebagai pelengkap. Analisis data dilakukan dengan model
Miles dan Huberman melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPPBD memiliki
peranan signifikan dalam menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, kejujuran,
kerja sama, dan kepedulian sosial. Kegiatan seperti gerakan literasi, pengajian,
pelatihan public speaking, serta gotong royong terbukti efektif dalam membentuk
perilaku positif peserta. Faktor pendukung meliputi dukungan masyarakat, peran
tokoh agama dan orang tua, serta inovasi program seperti perpustakaan keliling
dan apung. Namun, hambatan berupa keterbatasan ekonomi, infrastruktur, dan
Pkondisi geografis tetap menjadi tantangan utama. Kesimpulannya, KPPBD
berperan sebagai agen perubahan sosial yang memberikan pendidikan nonformal
sekaligus membangun karakter anak putus sekolah agar mampu kembali terarah
pada keterlibatan sosial yang positif dan produktif.