Abstract:
Penelitian
ini
membahas potensi tanaman temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) sebagai bahan baku utama Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
di Kabupaten Simalungun. Hasil kajian menunjukkan bahwa temulawak memiliki
kandungan bioaktif seperti kurkumin, flavonoid, dan xanthorrhizol yang efektif
dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kronis, khususnya Tuberkulosis,
Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Pneumonia Balita. Kondisi agroklimat,
ketersediaan bahan baku, serta struktur ekonomi yang didominasi sektor pertanian
membuat daerah ini sangat potensial untuk pengembangan produk turunan
temulawak. Produk yang dihasilkan UMOT meliputi jamu cair, simplisia, serbuk
instan, hingga produk pangan fungsional, sedangkan UKOT mampu memproduksi
bentuk modern seperti kapsul, tablet, dan salep. Selain memberikan manfaat
kesehatan, pengembangan UMOT berbasis temulawak juga berkontribusi pada
diversifikasi ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat lokal melalui penguatan ekonomi berbasis herbal.