Abstract:
Penelitian ini menganalisis pengaruh penggunaan abu kulit kakao sebagai substitusi
sebagian semen serta serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan
penguat terhadap sifat mekanik mortar dan panel ferosemen. Benda uji yang
digunakan berupa kubus mortar 5×5×5 cm untuk uji kuat tekan dan panel ferosemen
24×6×2,5 cm untuk uji kuat lentur dengan perawatan 28 hari. Hasil menunjukkan
mortar normal memiliki kuat tekan 11,767 MPa, sedangkan substitusi abu kulit
kakao 15% meningkatkan kuat tekan hingga 22,236 MPa. Pada campuran abu kulit
kakao 15% dengan serat TKKS 3%, kuat tekan mencapai 21,582 MPa, yang tidak
hanya meningkatkan kekuatan tetapi juga memperbaiki daktilitas. Uji kuat lentur
menunjukkan ferosemen normal bernilai 54,799 MPa, sementara variasi abu kulit
kakao 15% dengan serat TKKS 3% dan tulangan kawat menghasilkan nilai tertinggi
62,640 MPa. Dengan demikian, penggunaan abu kulit kakao dan serat TKKS
terbukti efektif meningkatkan sifat mekanik mortar dan ferosemen serta berpotensi
menjadi material alternatif ramah lingkungan dalam konstruksi berkelanjutan.