Abstract:
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang paling dibutuhkan untuk
penunjang pergerakan orang dan barang, serta merupakan prasarana yang
mendukung kegiatan perekonomian. Begitu juga kasus yang sama pada jalan lintas
provinsi dan kota pada jalan Perintis Kemerdekaan, kabupaten langkat,
Provinsi.Sumatera Utara salah satu jalan lintas antar kabupaten langkat menuju kota
Medan, Dimana jalan tersebut merupakan jalan yang banyak dilalui oleh
transportasi darat yang bermuatan berlebih (Overload). Proses penelitian
merupakan rangkaian perjalanan studi ini dimulai dari awal mula penentuan
masalah, dimana tidak semua masalah yang ditemukan dapat diangkat sebagai judul
karya ilmiah/skripsi (metoda penelitian). Data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data literatur, yaitu data sekunder yang diperoleh dari buku, internet, dan
karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini. Dari penelitian yang di dapat
oleh penulis, diketahui bahwa jenis perkerasan pada jalan Perintis Kemerdekaan,
Kota Binjai menggunakan jenis perkerasan komposit (composite pavement). Dari
grafik perbandingan kumulatif ESAL tahunan, terlihat adanya peningkatan nilai
ESAL setiap tahun. Terdapat selisih antara nilai ESAL perencanaan dan ESAL
yang dihitung dengan mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas, yang
menyebabkan umur jalan menjadi lebih pendek dari umur yang direncanakan.
Faktor- faktor yang mempengaruhi keadaan jalan perintis kemerdekaan binjai yaitu,
Permeabilitas tanah, tingkat keramaian di persimpangan, faktor teknis yang
dipertimbangkan oleh perencana seperti ketinggian muka air tanah, variasi
kecepatan akibat adanya hambatan tertentu, bentuk alur jalan (kondisi medan),
persentase kendaraan dengan berat ≥ 13 ton, serta kendaraan yang berhenti, dan
juga kondisi iklim yang meliputi rata-rata curah hujan tahunan. Kerusakan jalan
menjadi lebih cepat terjadi karena konsentrasi beban pada setiap roda sangat tinggi,
terlebih jika jumlah sumbu (axle) kendaraan terbatas dan membawa muatan
berlebih. Hal ini disebabkan karena desain perkerasan jalan pada umumnya masih
mengacu pada kendaraan dengan beban normal. Berdasarkan analisis nilai traffic
design (ESAL) pada kondisi normal, umur sisa perkerasan diperkirakan berakhir
pada tahun ke-10, yang di mulai pada tahun 2025 dengan jumlah total angka
kendraan 225.461,03 dan di akhiri pada tahun 2034 dengan total nilai kendaraan
2.254.610,27.