Abstract:
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian besar, baik
secara material maupun terhadap keselamatan jiwa manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan
sistem yang mampu memberikan peringatan dini secara otomatis, akurat, dan real-time.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring potensi banjir berbasis
Internet of Things (IoT) yang didukung oleh metode pengambilan keputusan TOPSIS
(Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution). Sistem ini dibangun
menggunakan mikrokontroler ESP32 yang terhubung dengan beberapa sensor, yaitu sensor
ultrasonik untuk mengukur tinggi muka air, DHT11 untuk mendeteksi suhu dan
kelembapan udara, flow sensor untuk mengukur kecepatan aliran air, serta float sensor
untuk mendeteksi level air. Data dari sensor dibaca secara berkala, kemudian dianalisis
menggunakan metode TOPSIS untuk menentukan tingkat risiko yang diklasifikasikan ke
dalam tiga kategori, yaitu Hujan Berhenti, Perlu Dipantau, dan Potensi Banjir. Sistem
memberikan respon lokal melalui LED indikator dan buzzer, serta mengirimkan notifikasi
ke pengguna melalui Telegram Bot jika terjadi perubahan status risiko. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja secara responsif dan real-time, dengan akurasi
yang baik dalam mendeteksi perubahan kondisi lingkungan. Sistem mampu memberikan
peringatan dini yang efektif dan dapat diakses dari jarak jauh. Dengan demikian, solusi ini
berpotensi digunakan sebagai sistem mitigasi bencana banjir berbasis teknologi untuk
mendukung keselamatan masyarakat dan pengambilan keputusan lebih cepat.