Abstract:
Bencana banjir di Kecamatan Lubuk Pakam selalu meningkat disetiap tahunnya 
terdapat 61% bahaya dan kerentanan dari sumber BNPB dengan tingkat yang 
tinggi dengan luas 1972,650196 Ha2 dengan peningkatan debit limpasan sebesar 
34.55 M3/detik dengan debit limpasan awalnya sebesar 295.78 M3/detik menjadi 
330.33 m3/detik mulai dari tahun 2017 sampai 2024. peningkatan permukiman 
area wilayah Kecamatan Lubuk Pakam Seluas 4.81 Km2 dengan luasan awal 
11.11 km2 menjadi 15.92 km2 mulai dari tahun 2017 sampai 2024. Wilayah 
Lubuk Pakam masuk wilayah daerah aliran Sungai (DAS) Sei Kuala dan Sei 
Batugingging dengan Panjang total DAS 12301 m. Wilayah Lubuk Pakam 
Memiliki elevasi area tertinggi yaitu 27 m dan elevasi terendah yaitu 6 m. jenis 
tanah di Wilayah Kecamatan Lubuk Pakam berjenis Jd10-2/3a berdasarkan 
analisis geologi dari faounesco yang dianalisa menggunakan software arcgis pro. 
Peningkatan debit limpasan yang terjadi dikecamatan Lubuk Pakam dipengaruhi 
oleh peningkatan area permukiman dari klasifikasi tutupan lahan berdasarkan 
analisis Esri Landcover lalu dianalisa dan Digambar menggunakan software 
Arcgis Pro. selain dari faktor tingginya intentitas curah hujan. Penelitian ini 
bertujuan untuk mengetahui Besar peningkatan wilayah permukiman dan debit 
limpasan/run off metode perhitungan analisa debit limpasan menggunakan 
metode rasional. Setelah didapat nilai debit limpasan penggunaan software JASP 
digunakan untuk Analisa statistik yang bertujuan mengetahui seberapa besar 
pengaruh peningkatan permukiman dan berkurangnya lahan pertanian terhadap 
peningkatan besar debit limpasan yang telah di hitung. Dari hasil analisa yang 
dilakukan didapat peningkatan permukiman seluas 4.80 Km2 dan besar 
peningkatan debit limpasan sebesar 143.73 M3/detik di Wilayah Kecamatan 
Lubuk Pakam.