Abstract:
Irigasi merupakan faktor fundamental yang sangat penting dalam usaha tani,
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air, menjaga kelembaban tanah, dan pada
akhirnya meningkatkan produktivitas lahan serta kesejahteraan petani. Sejalan
dengan otonomi daerah, tata kelola irigasi telah beralih, di mana pengelolaan
diserahkan kepada petani, namun pemerintah tetap berkewajiban memberikan
bimbingan dan bantuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendayagunaan air
memerlukan sistem pengelolaan yang baik, menuntut efektivitas dan efisiensi yang
tinggi (target efisiensi air 70% hingga 90%) demi mendukung produksi pangan
nasional. Salah satu contoh irigasi teknis yang vital adalah Daerah Irigasi (D.I.)
Roburan Maga (1050 ha di Mandailing Natal). Meskipun penting, D.I. Roburan
Maga kini menghadapi tantangan serius, di mana beberapa areal sawah tidak terairi
maksimal karena penurunan fungsi bangunan dan kerusakan saluran. Kondisi ini
menggarisbawahi urgensi dilakukannya penelitian untuk mengevaluasi kondisi
saluran, mengurangi kehilangan air, dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan air
guna mengoptimalkan sistem pengelolaan air bagi petani di wilayah tersebut.