Abstract:
Beton merupakan material yang telah banyak digunakan sebagai bahan industri
konstruksi. Salah satu bahan penyusun beton adalah pasir. Pasir diperoleh dengan cara
ditambang, penambangan pasir yang berlebihan dan tidak terkendali dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Sebagai upaya pencegahan, maka dilakukan
pemanfaatan limbah sebagai alternatif lain pengganti pasir. Kemudian untuk
meningkatkan kualitas beton limbah maka ditambahkan zat additive. Studi ini
dilaksanakan untuk mengevaluasi dampak dari substitusi parsial agregat halus
menggunakan limbah biji salak dan semen menggunakan zat additive Bestmittel
terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan beton variasi serbuk biji salak
(BS) 3%, 5%, dan 7% serta Bestmittel 0,8% (BS+B) dari berat masing-masing agregat
pada umur 14 dan 28 hari. Analisis data eksperimen menunjukkan beton dengan serbuk
biji salak sebagai substitusi agregat halus mengalami penurunan kuat tekan, tetapi jika
ditambah Bestmittel sebagai substitusi semen dapat meningkatkan kuat tekan beton.
Perbandingan kuat tekan Variasi Tertinggi : Variasi Terendah : Beton Normal pada umur
14 hari yaitu 1,05 : 0,90 : 1 dan pada umur 28 hari yaitu 1,05 : 0,91 : 1.