| dc.description.abstract |
Perubahan lanskap digital yang semakin pesat menuntut pemimpin organisasi,
khususnya di perusahaan rintisan startup, untuk mengadopsi gaya kepemimpinan
yang adaptif dan berbasis teknologi, dikenal sebagai digital leadership. Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh digital leadership terhadap kinerja
karyawan Generasi Z pada perusahaan rintisan di Kota Medan dengan menyoroti
tantangan, perspektif, serta adaptasi model kepemimpinan yang relevan dengan
karakteristik digital native generasi ini. Latar belakang penelitian berangkat dari
fenomena transformasi digital yang menuntut gaya kepemimpinan adaptif,
komunikatif, serta mampu memotivasi dan mempertahankan Gen Z sebagai
mayoritas tenaga kerja baru di era digital. Menggunakan landasan teori Social
Exchange Theory, Motivation Theory, serta Self-Determination Theory,
penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode Zaltman
Metaphor Elicitation Technique (ZMET) yang melibatkan 30 partisipan dari 15
startup di Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital leadership berperan
sebagai fondasi penting kinerja Gen Z, tidak hanya melalui pemanfaatan teknologi
tetapi juga penciptaan visi strategis, transparansi, apresiasi, serta ruang inovasi
yang memenuhi kebutuhan psikologis akan otonomi, kompetensi, dan
keterhubungan. Lingkungan kerja digital adaptif terbukti meningkatkan motivasi
intrinsik, keterlibatan kerja, produktivitas, kreativitas, serta loyalitas karyawan.
Analisis data menghasilkan enam konstruk utama hubungan digital leadership dan
kinerja Gen Z, yaitu efisiensi & optimalisasi proses, kolaborasi & lingkungan
positif, kompetensi digital & adaptasi, motivasi–apresiasi–loyalitas, visi strategis
& pertumbuhan, serta inovasi & kreativitas. Simpulan penelitian menegaskan
bahwa kepemimpinan digital menjadi katalisator yang menjembatani kebutuhan
Gen Z dengan tuntutan kinerja di era digital, sementara saran praktis difokuskan
pada penguatan kompetensi pemimpin digital, penyusunan program
pengembangan SDM yang sesuai karakteristik Gen Z, serta perluasan penelitian
dengan pendekatan kuantitatif di masa depan untuk memperkuat generalisasi
temuan. |
en_US |