| dc.description.abstract |
Kecamatan Binjai Timur merupakan wilayah yang rawan banjir sehingga
berdampak pada sistem transportasi dan aktivitas masyarakat. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan transportasi terhadap risiko banjir
serta menilai kapasitas masyarakat dalam menghadapinya. Metode penelitian
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan data primer berupa
kuesioner, observasi, dan wawancara, serta data sekunder dari instansi terkait.
Analisis kerentanan mengacu pada pedoman BNPB No. 2 Tahun 2012 yang
mencakup aspek sosial, ekonomi, fisik, dan lingkungan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kerentanan banjir di Kecamatan Binjai Timur
termasuk kategori sedang hingga tinggi dengan indeks 0.53–0.71 dan rata-rata 0.66.
Kelurahan Mencirim memiliki nilai kerentanan tertinggi. Faktor dominan berasal
dari aspek transportasi, ditunjukkan oleh kerusakan ringan pada sejumlah ruas jalan
serta saluran drainase yang tidak memadai. Kapasitas masyarakat tergolong tinggi
dengan nilai indeks 0.75, didukung oleh kelembagaan, sistem peringatan dini,
pendidikan kebencanaan, dan akses bantuan sosial. Namun, aspek pembangunan
kesiapsiagaan masih sedang (0.58), khususnya pada simulasi evakuasi, literasi
keuangan, dan ketersediaan infrastruktur evakuasi. Secara keseluruhan, risiko
banjir di Kecamatan Binjai Timur berada pada kategori sedang (0.56). Dengan
demikian, mitigasi banjir perlu difokuskan pada perbaikan infrastruktur transportasi
dan drainase serta penguatan kesiapsiagaan masyarakat. |
en_US |