Abstract:
Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan desain
pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI
BD SMK Negeri 6 Medan yang berjumlah 72 orang. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan kriteria siswa yang memiliki tingkat
perilaku membolos tinggi berdasarkan hasil observasi awal. Sampel penelitian
terdiri dari 6 orang siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 3 siswa
kelompok eksperimen yang mendapat layanan konseling individual dengan teknik
token economy dan 3 siswa kelompok kontrol yang mendapat layanan konseling
individual konvensional.Instrumen penelitian berupa angket perilaku membolos
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dilakukan melalui
pretest dan posttest pada kedua kelompok. Analisis data menggunakan uji t-test
untuk mengetahui perbedaan skor pretest dan posttest antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan
konseling individual dengan teknik token economy efektif dalam mengurangi
perilaku membolos siswa. Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest
dan posttest pada kelompok eksperimen, dimana skor perilaku membolos
mengalami penurunan setelah diberikan treatment. Sebaliknya, pada kelompok
kontrol tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Hal ini membuktikan
bahwa teknik token economy dalam layanan konseling individual lebih efektif
dibandingkan dengan layanan konseling individual konvensional dalam
mengurangi perilaku membolos siswa.