Abstract:
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru-paru maupun organ
tubuh lainnya. TBC Resistan Obat (TBC RO) menjadi tantangan serius dalam
pengendalian penyakit ini di Indonesia, karena pengobatannya membutuhkan
waktu lebih lama serta memiliki efek samping yang lebih berat. Salah satu
kendala utama dalam penanganan TBC RO adalah ketidakpatuhan pasien terhadap
pengobatan, yang umumnya dipengaruhi oleh keterbatasan biaya, termasuk biaya
transportasi menuju fasilitas kesehatan. Yayasan Mentari Meraki Asa telah
menjalankan program bantuan dana transportasi (enabler) sejak tahun 2020 untuk
mendukung pasien dalam menyelesaikan pengobatannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan sistem penentuan calon penerima bantuan dana enabler
bagi pasien TBC RO dengan menggunakan algoritma Fuzzy Simple Additive
Weighting (Fuzzy SAW). Sistem ini dirancang untuk mengevaluasi beberapa
kriteria, yaitu pendapatan, jumlah tanggungan, tingkat keparahan, dan tingkat
ketergantungan pasien. Dengan pendekatan ini, diharapkan penyaluran bantuan
menjadi lebih objektif, tepat sasaran, dan transparan, serta dapat mendukung
peningkatan angka keberhasilan pengobatan TBC RO.