Abstract:
Seiring berjalannya perkembangan konstruksi mengakibatkan tingginya kebutuhan
material pembentuk beton, penggunaan bahan dari alam sebagai penyusun beton
yang terus menerus dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Diperlukannya
inovasi dalam dunia konstruksi untuk mencari alternative bahan penyusun beton
sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
memanfaatkan bata bakar sebagai substitusi agregat kasar dalam campuran beton,
menggunakan metode eksperimen berupa pengujian kuat tekan. Persentase
penggunaan bata bakar adalah 25%, 50%, dan 75% dari berat agregat kasar,
pengujian dilakukan pada umur 14 hari dan 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa kuat tekan beton normal 28 hari sebesar 20,571 Mpa dan beton normal 14
hari sebesar 17,551 MPa, sementara variasi campuran menghasilkan kuat tekan
sebagai berikut: BBK25% (14 hari) sebesar 13,305 MPa (penurunan 24,19%),
BBK50% (14 hari) sebesar 9,625 MPa (penurunan 45,16%), dan BBK75% (14 hari)
sebesar 7,077 MPa (penurunan 59,68%). Untuk bata bakar 28 hari: BBK25% (28
hari) menghasilkan 15, 853 MPa (penurunan 22,94%), BBK50% (28 hari) sebesar
10,757 MPa (penurunan 47,71%), dan BBK75% (28 hari) sebesar 8,776 MPa
(penurunan 57,34%). Variasi campuran yang memberikan hasil kuat tekan paling
optimal adalah BBK25% (28 hari) sebesar 15, 853 MPa mengalami penurunan
sebesar 22,94%.