dc.description.abstract |
Selama puluhan tahun, pembangunan suatu gedung selalu berkaitan erat dengan
penggunaan beton. Kemajuan dan keberlangsungan infrastruktur menyebabkan
meningkatnya permintaan serta kebutuhan akan beton. Seiring meningkatnya
kebutuhan akan beton dibutuhkan alternatif lain sebagai bahan penyusun beton.
Hanya ada sedikit penelitian mengenai penggunaan limbah bata tanpa bakar sebagai
substitusi agregat halus pada beton. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menggunakan limbah batu bata untuk mengevaluasi kuat tarik beton. Dengan
memanfaatkan limbah batu bata pada pembuatan beton, maka dapat diharapkan
dapat menghasilkan kontruksi yang lebih ramah lingkungan dengan kualitas yang
tidak jauh berbeda. Persentase penggunaan limbah bata tanpa bakar adalah 25%,
50%, dan 75% dari berat agregat halus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat
tarik belah beton normal 28 hari sebesar 3,067 Mpa, sementara variasi campuran
menghasilkan kuat tarik belah sebagai berikut: BBTB25% (28 hari) sebesar 2,548
MPa (penurunan 16,92%), BBTB50% (28 hari) sebesar 1,746 MPa (penurunan
43,08%), dan BBTB75% (28 hari) sebesar 1,085 MPa (penurunan 64,62%). Variasi
campuran yang memberikan hasil kuat tarik belah paling optimal adalah BBTB25%
(28 hari) sebesar 2,548 MPa mengalami penurunan sebesar 16,92 %. Penggunaan
batu bata sebagai campuran beton tidak dapat dipakai sebagai campuran beton mutu
tinggi karena persentase penyerapannya lebih tinggi dan density nya sangat kecil. |
en_US |