dc.description.abstract |
Penelitian ini menginvestigasi pengaruh variasi persentase serat sabut kelapa
(SSK) dan abu sekam padi (ASP) sebagai penguat dan pengganti semen terhadap
kekuatan tekan mortar. Mortar merupakan material komposit yang
menggabungkan semen, pasir, air, dan bahan tambahan untuk meningkatkan sifat
mekanik dan fisiknya. Penggunaan serat sabut kelapa dipilih karena merupakan
bahan alami yang kuat dan ramah lingkungan, sedangkan abu sekam padi
digunakan sebagai substitusi sebagian semen guna mengurangi dampak
lingkungan dan meningkatkan performa mortar. Penelitian dilakukan dengan
metode eksperimen laboratorium menggunakan variasi penggantian semen
dengan abu sekam padi sebesar 0%, 3%, 5%, 7%, dan 10%, serta penambahan
serat sabut kelapa sebesar 0,3%, 0,5%, 0,7%, dan 1%. Dua rasio air semen (FAS)
digunakan yaitu 0,35 dan 0,40 pada campuran mortar. Benda uji mortar berbentuk
kubus berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dibuat dan diuji kuat tekan serta berat jenis
setelah perawatan perendaman selama 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa substitusi abu sekam padi sebesar 5% memberikan kekuatan tekan mortar
optimal untuk kedua FAS yang digunakan, yakni sebesar 6,87 MPa (FAS 0,35)
dan 7,06 MPa (FAS 0,40). Penambahan serat sabut kelapa pada mortar dengan
ASP 5% menghasilkan nilai kuat tekan tertinggi pada variasi serat 0,3% yaitu 6,67
MPa (FAS 0,35) dan 11,77 MPa (FAS 0,40), kemudian kekuatan tekan menurun
seiring peningkatan persentase serat. Berat jenis mortar meningkat dengan
penambahan ASP dan SSK, sementara penyerapan meningkat pada variasi serat
yang tinggi. Kesimpulannya, penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti
sebagian semen sebesar 5% dan penambahan serat sabut kelapa sebesar 0,3%
secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan tekan mortar. Penelitian ini
memberikan kontribusi terhadap pengembangan material konstruksi yang lebih
ramah lingkungan dan ekonomis. |
en_US |