dc.description.abstract |
Perkembangan industri konstruksi di Indonesia semakin pesat, termasuk
pertumbuhan perusahaan-perusahaan lokal seperti industri batu belah. Seiring
peningkatan produksi, limbah abu batu yang dihasilkan pun semakin banyak. Di
sisi lain, limbah cangkang kerang darah juga menumpuk karena sebagian besar
nelayan hanya memanfaatkan daging kerang, sementara cangkangnya dibuang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi limbah tersebut dengan memanfaatkan
limbah cangkang kerang darah sebagai substitusi agregat kasar dan limbah abu batu
sebagai agregat halus dalam campuran beton, menggunakan metode eksperimen
berupa pengujian kuat tekan. Persentase penggunaan limbah cangkang kerang
darah adalah 10%, 15%, dan 20% dari berat agregat kasar, sedangkan limbah abu
batu digunakan sebesar 35% dari berat agregat halus. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa kuat tekan beton normal sebesar 22 MPa, sementara variasi campuran
menghasilkan kuat tekan sebagai berikut: BLCK I (10%) sebesar 20 MPa
(penurunan 9%), BLCK II (15%) sebesar 17 MPa (penurunan 23%), dan BLCK III
(20%) sebesar 15 MPa (penurunan 32%). Untuk kombinasi dengan abu batu: BLCK
(10%) + BLAB (35%) menghasilkan 21 MPa (penurunan 5%), BLCK (15%) +
BLAB (35%) sebesar 19 MPa (penurunan 14%), dan BLCK (20%) + BLAB (35%)
sebesar 17 MPa (penurunan 23%). Variasi campuran yang memberikan hasil kuat
tekan paling optimal adalah BLCK (10%) + BLAB (35%) dengan nilai kuat tekan
21 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan limbah cangkang kerang darah
dan abu batu berpotensi sebagai bahan alternatif dalam pembuatan beton yang
ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. |
en_US |