Abstract:
Pendahuluan: Penyakit kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted
Helminths (STH) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan,
terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Prevalensi infeksi STH yang tinggi,
terutama Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Hookworm ditemukan di
berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara. Kontaminasi telur STH
pada sayuran mentah, seperti daun kemangi (Ocimum basilicum L.), merupakan
salah satu faktor risiko utama penularan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan kejadian kontaminasi STH pada daun kemangi yang dijual di
pasar tradisional dan pasar modern di kecamatan Medan Sunggal. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat kontaminasi STH pada
sayuran yang dijual di kedua jenis pasar tersebut, serta mengidentifikasi jenis telur
STH yang ditemukan. Manfaat: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
dasar bagi upaya pengendalian dan pencegahan infeksi STH di masyarakat.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
cross-sectional. Sampel penelitian ini menggunakan 194 batang daun kemangi
yang diambil secara acak (simple random sampling) dari pasar tradisional dan
pasar modern di wilayah tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan
mengunjungi langsung pasar-pasar yang telah ditentukan. Analisis data akan
dilakukan untuk mengidentifikasi jenis telur STH yang ditemukan dan
membandingkan prevalensi kontaminasi antara kedua jenis pasar. Hasil: Analisis
statistik menggunakan metode chi-square menunjukkan perbedaan signifikan (p ≤
0,05) dalam kontaminasi STH antara daun kemangi yang dijual di kedua jenis
pasar. Dari total 194 sampel, 54 (27,8%) terkontaminasi STH dengan 17 (8,8%)
dari pasar tradisional dan 37 (19,1%) dari pasar modern. Hasil ini menunjukkan
bahwa daun kemangi yang dijual di pasar modern memiliki tingkat kontaminasi
STH yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional. Kesimpulan:
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan dalam
kejadian kontaminasi STH antara daun kemangi yang dijual di pasar modern dan
pasar tradisional, dengan pasar modern menunjukkan tingkat kontaminasi yang
lebih tinggi.