Abstract:
Karakteristik minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit jeruk dapat berbeda-beda
tergantung pada jenis jeruk dan metode ekstraksi yang digunakan. Minyak atsiri
kulit jeruk dikenal memiliki aroma sitrus yang kuat, warna kuning pucat hingga
kehijauan. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dari
minyak atsiri kulit jeruk manis yang dihasilkan dari proses distilasi menggunakan
variasi pH air yang berbeda dan mengetahui perbedaan antara rendemen, aroma,
kadar air, dan pH minyak atsiri kulit jeruk manis akibat penggunaan variasi pH air
yang berbeda pada proses distilasi. Proses pengujian karakteristik minyak atsiri
kulit jeruk manis dilakukan di Balai Standarisasi Dan Pelayanan Jasa Industri
Medan di Jl. Sisingamangaraja No. 24 Medan. rendemen minyak terbesar
dihasilkan oleh minyak atsiri kulit jeruk manis yang disuling dengan distilasi
menggunakan air dengan pH 7 dengan rendemen minyak atsiri sebesar 0,055 %.
Kadar air tertinggi didapatkan pada minyak atsiri kulit jeruk manis dengan distilasi
menggunakan pH air 8 yaitu sebesar 26,6 %. . pH terbesar didapat dari minyak atsiri
kulit jeruk manis yang dihasilkan dengan distilasi menggunakan pH air 6 yaitu 4,48.
pH minyak atsiri kulit jeruk yang dihasilkan bersifat sedikit asam yang dimana
memiliki pH < 7. Penggunaan pH air (7) merupakan pilihan yang paling tepat yang
dimana tidak merusak aroma kulit jeruk alami pada minyak atsiri kulit jeruk manis
dan aroma yang dihasilkan lebih natural dibandingkan dengan aroma minyak atsiri
kulit jeruk manis hasil distilasi menggunakan air distilasi dengan pH 6 dan pH 8.