Abstract:
Kota Medan mengalami kepadatan penduduk, sehingga meningkatnya jumlah
kendaraan pribadi yang disebabkan oleh populasi dan perkembangan ekonomi
menyebabkan terjadinya kenaikan volume lalu lintas di satu wilayah perkotaan.
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati simpang atau sepenggal
jalan, maka dari itu juga volume lalu lintas ini berkaitan dengan lebar jalan yang
dilewati oleh kendaraan. Jika volume kendaraan itu tinggi maka ada baiknya lebar
jalan harus besar atau seimbang lebar jalan dengan volume kendaraan. Volume lalu
lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam
satu satuan waktu (hari, jam, menit). Peningkatan lalu lintas yang di indikasikan
menghasilkan kebisingan, dan kebisinganya tersebut dibedakan sesuai dengan jenis
kendaraan, antara lain sepeda motor, mobil, kendaraan sedang, bus besar dan truk
besar. Kebisingan juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan yang melintas
pada suatu ruas jalan dengan jarak tertentu yang di ukur terhadap satuan waktu
tertentu dan dinyatakan dengan kilometer per jam. Kebisingan adalah suara yang
berlebihan yang tidak di inginkan dan sering disebut sebagai polusi tidak terlihat
yang menyebabkan efek fisik dan fisiologis pada manusia. Sumber kebisingan
utama di jalan raya yaitu kebisingan lalu lintas berasal dari suara yang dihasilkan
kendaraan bermotor, terutama mesin kendaraan, knalpot, serta akibat interaksi
antara roda dengan jalan.