Abstract:
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang paling sering digunakan karena
sifatnya yang unggul seperti daya tahan, kekuatan, dan kemudahan produksi. Di era
percepatan pembangunan, sektor konstruksi menghadapi tantangan besar dalam
menjaga kelestarian lingkungan Salah satu inovasi yang kini sedang dikembangkan
adalah pemanfaatan limbah konstruksi, seperti serbuk batu bata yang tidak terbakar,
sebagai pengganti agregat halus. Serbuk bata tidak terbakar merupakan material
yang diproduksi tanpa melalui proses pembakaran seperti pada batu bata
konvensional, sehingga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain
itu, serbuk bata yang dihasilkan dari sisa pemotongan atau penggilingan dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasir alam. Peneltian
bertujuan untuk mengurangi limbah dengan memanfaatkan bata tanpa bakar
sebagai agregat halus dalam campuran beton, menggunakan metode eksperimen
berupa pengujian kuat tekan. Persentase penggunaan limbah bata tanpa bakar yaitu
25%, 50% dan 75% dari berat agregat halus yang diperlukan. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa kuat tekan beton normal sebesar 27 Mpa, sementara variasi campuran
lainnya seperti BTB 25% menghasilkan nilai kuat tekan 26 Mpa (penurunan 1,42%), BTB
50% menghasilkan kuat tekan 17 Mpa (penurunan sebesar 36,17%) dan BTB 75%
mengashilkan kuat tekan 12 Mpa (penurunan sebesar (53,19%) dari nilai kuat tekan beton
normal.. Varias campuran yang memiliki nilai kuat tekan optimal yaitu BTB 25% dengan
nilai 26 Mpa. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan limbah bata tanpa bakar
berpotensi sebagai bahan alternatif dalam pembuatan beton yang ramah lingkungan dan
bernilai ekonomis