Abstract:
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peran penting
dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan
jasa. Kehadiran sistem transportasi jalan memungkinkan perjalanan darat menjadi
lebih efisien, terjamin keamanannya, serta memberikan kenyamanan bagi
penggunanya Untuk mengetahui tebal perkerasan kaku (rigid pavement) dengan
menggunakan Metode MDPJ 2024 dan Metode Bina Marga (2003), pada
peningkatan Jalan Jembatan Merah. Menentukan hasil perhitungan sehingga
mendapatkan tebal perkerasan yang optimal dengan menggunakan Metode MDPJ
2024 dan Metode Bina Marga (2003). Perencanaan tebal perkerasan kaku (Rigit
Pavement) dengan MDPJ 2024, dengan panjang jalan 450m, lebar badan jalan 6m,
dan bahu jalan 0,5m. Kedua metode Bina Marga 2003 dan Manual Desain
Perkerasan Jalan 2024 menghasilkan spesifikasi yang sama untuk CBR tanah dasar
6%, tebal perkerasan kaku 30 cm, meskipun tahapan perencanaan kedua metode
sejalan, MDPJ 2024 lebih direkomendasikan perencanaan perkerasan kaku jalan
raya di Indonesia di karenakan penggunaan material lebih efisien berdasarkan riset
terbaru, metodologi yang telah diperbarui dan disesuaikan dengan kondisi terkini,
merupakan standar resmi terbaru dari Direktorat Jenderal Bina Marga, dan telah
melalui pengujian dengan kondisi aktual di lapangan.