Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan serabut kelapa
terhadap kuat tekan batako. Batako merupakan salah satu material bangunan yang
banyak digunakan karena harganya ekonomis, mudah diproduksi, dan
pemasangannya sederhana. Namun, kualitas batako konvensional masih dapat
ditingkatkan melalui inovasi bahan tambahan. Di sisi lain, Indonesia memiliki
potensi besar limbah serabut kelapa yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Serabut kelapa memiliki sifat mekanis yang baik, tahan lama, dan ringan sehingga
berpotensi meningkatkan sifat fisik dan mekanis batako. Penelitian ini dilakukan
secara eksperimental di Laboratorium Bahan dan Rekayasa Beton Universitas
Sumatera Utara. Variasi campuran serabut kelapa adalah 0%, 1%, 2%, dan 3%
dari berat agregat halus dengan panjang ±2 cm. Benda uji berukuran 21 × 10 × 10
cm dicetak menggunakan cetakan logam, kemudian dirawat selama 28 hari pada
suhu ruang. Uji kuat tekan dilakukan menggunakan Compression Testing
Machine (CTM) sesuai SNI 03-0349-1989. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan serabut kelapa berpengaruh signifikan terhadap nilai kuat tekan
batako. Pada persentase rendah, serabut kelapa mampu meningkatkan ikatan
antarpartikel, memperbaiki ketahanan retak, dan memberikan fleksibilitas
struktural. Namun, pada persentase tinggi, serabut menyerap air secara berlebihan,
mengurangi kerapatan campuran, dan melemahkan ikatan semen-agregat,
sehingga menurunkan kekuatan tekan. Kesimpulannya, penambahan serabut
kelapa dalam batas optimum dapat menghasilkan batako berkualitas sesuai standar
SNI, sekaligus menjadi solusi ramah lingkungan untuk pengelolaan limbah
organik, serta mendukung prinsip konstruksi berkelanjutan. Penelitian ini
merekomendasikan kajian lebih lanjut mengenai kombinasi serabut kelapa dengan
bahan aditif lain untuk mengoptimalkan sifat mekanis batako.