Abstract:
Pendahuluan: Parasetamol merupakan obat yang umum digunakan
sebagai antipiretik dan analgesik, namun pada dosis tinggi dapat menyebabkan
kerusakan hati melalui pembentukan metabolit toksik NAPQI yang memicu stres
oksidatif. Salah satu indikator kerusakan hati adalah peningkatan kadar
malondialdehyde (MDA). Bunga telang (Clitoria ternatea L.) diketahui
mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid, antosianin, dan alkaloid yang
berpotensi menurunkan kadar MDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas ekstrak bunga telang dalam menurunkan kadar MDA hepar tikus putih
(Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Metode: penelitian yang
digunakan adalah eksperimental dengan desain post-test only control group. Tikus
jantan dibagi menjadi lima kelompok, termasuk kontrol negatif, kontrol positif
(diberi parasetamol), dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak bunga
telang 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Kadar MDA diukur
menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa
kelompok perlakuan dengan dosis 400 mg/kgBB memiliki penurunan kadar MDA
paling signifikan dibandingkan kontrol positif (p<0,05), mendekati kadar pada
kelompok kontrol negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak bunga
telang efektif dalam menurunkan kadar MDA hepar tikus yang diinduksi
parasetamol, dengan dosis 400 mg/kgBB sebagai dosis paling optimal. Penelitian
ini mendukung potensi bunga telang sebagai agen antioksidan alami untuk terapi
hepatoprotektif. Kesimpulan: ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) terbukti
efektif menurunkan kadar MDA pada hepar tikus yang diinduksi parasetamol.
Dosis 400 mg/kgBB menunjukkan efek paling optimal, mendekati kadar MDA
kelompok kontrol normal.