Abstract:
Aktivitas industri konstruksi, khususnya pada proyek skala besar, secara tak
terhindarkan menghasilkan residu material berupa beton dan keramik. Kurangnya
pengelolaan yang efektif terhadap limbah ini dapat menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan. Sebagai upaya mitigasi, pemanfaatan kembali limbah tersebut
menjadi bahan bangunan alternatif, seperti substitusi agregat, merupakan sebuah
solusi yang berkelanjutan. Maka dari itu, studi ini dilaksanakan untuk mengevaluasi
dampak dari substitusi parsial agregat kasar menggunakan limbah beton (LB) dan
agregat halus menggunakan abu limbah keramik (LK) terhadap karakteristik
modulus elastisitas beton. Penelitian ini menawarkan pendekatan baru dengan
memberikan analisa efek kombinasi kedua material limbah tersebut, yang
diaplikasikan dengan variasi LB sebesar 10%, 15%, dan 20% serta LK sebesar 12%
dari berat agregat masing-masing. Analisis data eksperimen menunjukkan bahwa
kinerja elastisitas paling optimal dicapai oleh beton variasi 4 (LB 10% + LK 12%).
Dengan nilai modulus elastisitas sebesar 22382.9 MPa, variasi ini hanya
menunjukkan penurunan sebesar 4,6% jika dibandingkan dengan beton normal
(23469.8 MPa). Sebaliknya, kinerja terendah terdapat pada variasi 3 (LB 20%) yang
mengalami penurunan sifat elastis secara signifikan sebesar 19.6% hingga
mencapai nilai 18867.9 MPa. Temuan ini mengindikasikan bahwa aplikasi
gabungan limbah beton dan abu keramik berpotensi sebagai material substitusi,
selama proporsi penggunaannya terkendali dalam batas persentase yang efektif.