Abstract:
Mortar merupakan material penting dalam konstruksi dengan campuran antara
agregat halus (pasir), air dan bahan perekat. Beton mortar sebagai material utama
dalam pembangunan menyumbang emisi karbon yang tinggi, khususnya dari
proses produksi semen. Salah satu alternatif bahan pengganti yang potensial
adalah pemanfaatan limbah pertanian, seperti abu tempurung kelapa, sebagai
bahan tambahan sebagian semen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan kuat tekan beton mortar yang diberikan abu tempurung
kelapa dengan variasi 7,5%, 10 %, 12,5%, dan 15% dengan kombinasi dengan
serat fiberglass sebesar 0,3%, 0,5%, 0,7%, dan 1%. Hasil uji menunjukkan
penggunaan ATK berpengaruh pada kekuatan beton, mengalami kenaikan kuat
tekan beton pada FAS 0,35 dengan variasi 7,5% dengan nilai sebesar 6,670 MPa
dan FAS 0,40 dengan variasi 7,5% dengan nilai sebesar 7,063 MPa. Sedangkan
beton mortar dengan kombinasi SFG mengalami kenaikan kekuatan beton pada
FAS 0,35 dengan variasi 7,5% + 1% dengan nilai 8,240 MPa dan pada FAS 0,40
dengan variasi 7,5% + 1% dengan nilai 7,848 MPa. Dari hasil penelitian ini, maka
ATK dan SFG dapat meningkat nilai kuat tekan mortar dengan variasi tertentu.