Abstract:
sekam memiliki kerapatan jenis bulk density 125kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam padi
sebesar 3300 kkal. Ditinjau dari komposisi kimiawi, sekam mengandung karbon 1,33%(C),
hidrogen 1,54% (H), oksigen 1,54% (O) dan silika 16,98% (siO2). Nilai kalor tempurung
kelapa yaitu 7283 kkal, lebih tinggi dibandingkan dengan sekam padi. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh kombinasi penggunaan sekam padi dan
tempurung kelapa terhadap kualitas panas yang dihasilkan pada proses pengeringan padi
menggunakan rice drying box. Pengujian alat dilakukan di desa tanjung gusti dusun 3
kecamatan galang dengan gabah padi sebanyak 80 kg. Waktu pengeringan 60 menit,
dengan suhu tertinggi tungku mencapai 106oC dan suhu ruangan 60oC. Penggunaan
kombinasi 50 : 50 terbukti lebih efektif dalam mengeringkan padi karena mampu
mempertahankan suhu optimal tanpa pemborosan bahan bakar. Kombinasi sekam padi dan
tempurung kelapa sebagai bahan bakar lebih efisien digunakan dengan perbandingan antara
sekam padi dan tempurung kelapa sebesar 25 : 75 dimana dapat mencapai suhu ruang
pemanas 60°C hanya dalam jangka waktu 10 menit. Kecepatan pengeringan gabah
menggunakan rice drying box lebih cepat dilakukan dengan pemanasan menggunakan
pembakaran sekampadi dan tempurung dengan perbandingan 25:75 dimana hanya
membutuhkan waktu 70 menit dimulai dari awal pembakaran hingga gabah padi kering.
Penggunaan sekam padi dan tempurung kelapa dengan perbandingan 25:75 lebih efektif
karena dapat mempertahankan panas hasil pembakaran selama 55 menit. Dibutukan sekitar
80 menit atau 1 jam 20 menit agar suhu gabah naik dari 32°C ke 48°C dengan konveksi
alami tanpa blower.