dc.description.abstract |
penelitian ini
bertujuan, (1) Mengidentifikasi kandungan gizi daun terhadap suhu pengeringan
yang berbeda-beda, (2) Menganalisis dampak tempratur pengeringan pada kualitas
the herbal, (3) Menganalisis pengaruh jenis dan waktu pengeringan pada teh herbal
daun sisik naga. Riset ini menggunakan lokasi di Laboratoriumi Teknoloigi
Hasil8Pertaniian, Fakultias Pertaniani, Universitais Muhammadiyahi Sumaterai
Utarai. Teknik percobaan yang digunakan adalah Rancangani Acaki Lengkapp
(RAL) faktoriali melalui dua kali ulangani. Faktori I yaitu konsentrasii suhu oven
dengan simbol (P) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : P1 = 60%, P2= 70%, P3 = 80%
dan P4 = 90%. Faktor II yaitu konsentrasi lama waktu pengeringan dengan simbol
(W) yang terdapat dari 4 taraf yaitu : W1 = 2 jam, W2 = 3 jam, W3 = 4 jam dan W4
= 5 jam. Indikator yang dianalisis meliputi kadar air, rendemen ekstrak, aktivitas
antioksidan, serta evaluasi organoleptik meliputi warna, aroma, dan rasa. Temuan
dari riset ini yaitu konsentrasi suhu oven menghasilkan dampak Efek yang sangat
signifikan (p < 0,01) diamati pada kadar antioksidan dan aroma organoleptik.
Konsentrasi waktu pengeringan juga menunjukkan dampak yang sangat signifikan
(p < 0,01) pada kadar air, aktivitas antioksidan, dan atribut organoleptik warna,
aroma, dan rasa. Lebih jauh, interaksi antara suhu oven dan waktu pengeringan
menghasilkan efek yang sangat signifikan (p < 0,01) pada kadar antioksidan dan
aroma organoleptik, sedangkan efeknya pada kadar air, warna organoleptik, dan
rasa secara statistik tidak signifikan (p > 0,05) dalam teh herbal daun sisik naga.
Hasil optimal pada penelitian ini diamati pada parameter kandungan antioksidan,
dicapai pada kondisi perlakuan suhu oven 70% dan waktu pengeringan 5 menit.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan penggunaan ayakan 40 mesh untuk
meningkatkan konsistensi pengolahan dan kualitas produk. |
en_US |