Abstract:
Penelitian ini
dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada ketinggian ± 27 mdpl. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak biji sirsak
(Annona muricata L.) dan buah bintaro (Cerbera manghas L.) yang paling efektif
dalam mengendalikan penggerek batang kelapa sawit (Oryctes rhinoceros).
Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 ulangan terdapat perlakuan
Kontrol : tanpa pestisida nabati, S1 : 60% ekstrak biji sirsak, S2 : 70% ekstrak biji
sirsak, S3 : 80% ekstrak biji sirsak, B1 : 70% ekstrak buah bintaro, B2 : 80%
ekstrak buah bintaro dan B3 : 90% ekstrak buah bintaro. Data hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dan dilanjut dengan uji beda
rataan menurut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak biji
sirsak dan buah bintaro sebagai pestisida nabati berpengaruh nyata terhadap
persentase mortalitas larva. Persentase mortalitas tertinggi dengan perlakuan S3
(80% ekstrak biji sirsak) yaitu (100%). Demikian juga dengan ekstrak buah
bintaro berpengaruh nyata, persentase mortalitas larva tertinggi dengan perlakuan
B3 (90% ekstrak buah bintaro) yaitu (97%). Berdasarkan gejalan kematian larva
O. rhinoceros, setelah 24 jam pengaplikasian larva tidak langsung mati setelah
pemberian ekstrak biji sirsak dan buah bintaro, melainkan mengalami perubahan
tingkah laku yaitu larva O. rhinoceros mulai tidak aktif bergerak dan tidak aktif
makan. Larva yang mati ditandai dengan tubuh yang lembek jika ditekan dan
mengalami perubahan warna yaitu kecoklatan. 1 jam kemudian terlihat larva yang
mati berwarna coklat kehitaman, 3 jam kemudian, terlihat tubuh larva mengerut
dan kering.