Abstract:
Penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan pribadi
sekaliguas menanggapi tuntutan dari lingkugan disekitarnya, sehingga tercapai
keseimbangan anata keduanya. Hal ini memungkinkan individu menciptakan harmoni
dengan kenyataan yang ada. Di SMA Muhammadiyah 01Medan, ditemukan baha terdapat
peserta didik kelas X menunjukkan tingkat penysuaian diri yang rendah. Pada penelitian
ini menerapkan metode Quasi Eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group
Desaign. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini terdapat 10 peserta didik yang terbagi
menjadi dua kelompok, yakni 5 peserta didik pada kelompok eksperimen dan 5 peserta
didik pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil dari perhitungan uji statistik, diperoleh nilai t_hitung sebesar
7,270, dan dibandingkan dengan t_tabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,812.
Karena t_hitung ≥ t_tabel (7,270 ≥ 1,812) dan nilai signifikansi (2-tailed) lebih kecil dari
0,005 (0,000 ≤ 0,005), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu, rata-rata kelompok
eksperimen (95,20) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (82,40). Hal tersebut
menunjukkan adanya peningkatan pengaruh layanan konseling yang lebih besar pada
kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dengan kata lain, setelah
peserta didik menerima konseling individu dengan pendekatan Rational Emotive
Behavior Therapy, terjadi adanya perubahan signifikan dalam kemampuan penyesuaian
diri mereka. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar guru bimbingan dan konseling
dapat mengimplementasikan pendekatan ini dalam layanan konseling guna membantu
peserta didik dalam meningkatkan kemampuan penyesuaian diri.