Abstract:
Ampas tebu (baggase ash) adalah serat yang mempunyai tingkat higroskopis
yang tinggi hasil penggilingan tebu. Abu ampas tebu memiliki kandungan yang
setara dengan komponen utama semen Portland yaitu Silika (SiO2) dan Ferit
(Fe2O3). Untuk mengetahui pengaruh Abu Ampas Tebu (AAT) dan kapur (lime)
pada persentase tertentu dapat meningkatkan nilai kuat tekan beton. Setelah
melakukan penelitian, dapat diketahui kuat tekan beton normal 7 hari dengan nilai
5,19 MPa, 14 hari sebesar 8,68 MPa, dan 9,24 Mpa pada 28 hari. Untuk beton Abu
ampas Tebu 3% + kapur 5% didapat kuat tekan 6,17 MPa, 14 hari didapat 8,97
MPa, 28 hari 9,80 MPa, abu ampas tebu 5% + 5% kapur umur 7 hari didapat 9,82
MPa, 14 hari di dapat 11,64 Mpa, dan 28 hari 11,78 Mpa. Sedangkan untuk abu
ampas tebu 7% + 5% kapur mengalami penurunan dengan umur 7 hari di dapat
7,99 MPa, 14 hari didapat 10,30 MPa, dan 28 hari didapat 11,36 MPa. Dari hasil
penelitian diperoleh kesimpulan bahwa beton dengan tambahan abu ampas tebu
dengan tambahan kapur 5% mempunyai kuat tekan tinggi dibandingkan dengan
beton normal, namun kuat tekan beton menurun pada variasi abu ampas tebu 7% +
kapur 5%, dikarenakan semakin banyak abu ampas tebu dapat mempengaruhi nilai
kuat tekan beton dan reaksi pozzolan dengan (Ca(OH2), serta proses hidrasi semen
belum bereaksi sempurna, sehingga kontribusi terhadap kuat tekan beton
membutuhkan waktu yang lebih Panjang. Selain itu penurunan dapat terjadi karena
suhu pembakaran AAT yang kurang stabil sehingga reaksi silika yang diperoleh
kurang stabil dan kurang reaktif dan tidak bereaksi optimal dengan kapur yang
dibebaskan saat reaksi hidrasi terjadi.