Abstract:
Persepsi masyarakat di Kelurahan Balai Jaya mengenai gaya komunikasi
lurah dalam penanganan konflik pencurian kelapa sawit berdasarkan laporan warga
yang menjadi korban pencurian tandan buah sawit. Persepsi masyarakat dapat
terbentuk dari pengetahuan, tingkat pendidikan, lingkungan dan norma yang ada
didalam masyarakat. Jadi penelitian ini penting untuk dikaji lebih dalam untuk
melihat pandangan masyarakat terkait pimpinan Lurah Balai Jaya dalam penanganan
kasus penncurian kelapa sawit. Sehingga muncul reaksi yang beragam dari respon
masyarakat. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, metode pengumpulan data kualitatif yang umum digunakan termasuk
wawancara, observasi partisipan, analisis dokumen, teknik analisis data yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian
berdasarkan wawancara korban pencurian kelapa sawit yang didapat dari laporan
kepala lurah Balai Jaya berjumlah 3 orang, gaya komunikasi yang dominan
digunakan lurah adalah komunikasi proakif, transparan atau terbuka dan partisipatif.
Masyarakat menilai gaya komunikasi Lurah Balai Jaya sangat efektif dalam
penyelesaian konflik pencurian kelapa sawit. Komunikasi partisipatif dan terbuka
dalam memberikan solusi menjadi kunci dalam mengurangi tindak kejahatan.
Dengan cara ini, masyarakat merasa dihargai dan memiliki peran dalam mencari
solusi. Gaya komunikasi yang terbuka dan transparan ini membantu membangun
kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat, yang mempercepat proses
penyelesaian konflik.